Sunday, December 28, 2008
Friday, December 26, 2008
Detik-detik Terakhir Kehidupan Insan Mulia
Posted by MARJAN SUFI at 9:44 PM 0 comments
Labels: MARJAN SUFI
Thursday, December 25, 2008
KAIN CINTA PUTIH(kisah seorang anak soleh)
Posted by MARJAN SUFI at 10:44 AM 0 comments
Labels: MARJAN SUFI
SEKADAR RENUNGAN: SAYA SOLAT LIMA WAKTU TAPI..
Saya solat lima waktu tapi......Ingat pada Allah hanya lima waktu itu sajaDan pada masa lainnya saya lupa padaNyaJika Sholat saya 10 minit , maka cuma 10 minit itu saja ingat pada NyaMungkin dalam 10 minit itu pun saya masih ingat selain daripada Nya.Sujud, rukuk, iktidal dalam solat saya masih kosong... Saya solat lima waktu tapi....Saya tidak bersyukur pada NyaPadahal dulunya saya amat susah,Allah yang memberi rezeki pada sayaDengan rezeki itu saya dapat membeli rumahDengan rezeki itu saya dapat menampung keluargaDengan rezeki itu saya dapat membeli kendaraan dan sebagainyaTapi.. hati saya masih belum puasSaya masih tamak akan harta dunia dan masih menganggap serba kekurangan Saya solat lima waktu tapi....Saya masih menggunakan perkataan yang tidak sopan kepada teman temanSaya sering menyakiti hati merekaSaya sering menghina merekaSaya sering menghina keturunan dan bangsa mereka seolah olah keturunan dan bangsa saya saja yang paling baikPada hal saya sendiri tidak tahu persis tempat saya di mahsyar nanti Saya solat lima waktu tapi....Saya masih sombong dengan ilmu yang saya milikiSaya masih sombong dengan amal perbuatan yang telah saya perbuatSaya masih sombong dengan ibadah yang saya lakukanSaya masih sombong dan menganggap sayalah yang paling pandaiSaya masih sombong dan merasa saya paling dekat dengan Allah SWT Dengan berbagai macam cara dan berbagai argumen saya berdebat mereka yang tidak sehaluan dengan saya.Padahal saya sendiri belum tahu, redhakah Allah SWT dengan apa yang telah saya perbuat itu?Saya solat lima waktu tapi....Saya masih menggunakan ilmu hitam untuk menjatuhkan musuh-musuhkuSaya menggunakan wang bahkan harta serta pangkat dan kekuasaan untuk menjatuhkan manusia yang saya tidak suka Saya solat lima waktu tapi....Saya amat bakhil dan kikir mengeluarkan wang untuk zakat dan sedekah kepada fakir miskin atau kepada anak yatim piatu kerena saya takut hartaku habis dan jatuh miskin Saya solat lima waktu tapi....Saya masih menyimpan sifat dengki dan khianat kepada teman teman yang sukses dinaikkan pangkatnya atau dinaikan gajinya dan atau berhasil dalam usahanya, padahal mereka berusaha dan bekerja sungguh sungguh, tapi saya hanya bekerja seperti hidup segan mati tak mau! Saya solat lima waktu tapi....Saya mengabaikan anak isteri yang kelaparan dan menderita di rumah,kerena saya merasa sebagai raja di dalam rumahtangga dan boleh berbuat sesuka hati Saya solat lima waktu tapi....masih merungut dan mencaci maki bila saya ditimpa musibah, walaupun sebenarnya saya tahu sesuatu musibah itu datangnya dari Allah, kerana perbuatan dan sikap saya sendiriseharusnya saya sedar kepada siapakah saya mencaci maki itu?Saya solat lima waktu tapi.....Menuntut ilmu semata mata mempersiapkan diri untuk berdebat dengan orang lain atau untuk menduga keilmuan mereka dan sengaja mencari cari yang tidak sehaluan dengan saya, dan memaksa mereka mengikuti jejak langkah saya, padahal seharusnya saya sedar tujuan kita menuntut ilmu adalah supaya kita dapat berbuat amal soleh dan beribadah dengan khusyuk dan tidak melakukan syirik kepada Allah (mempersekutukan Allah SWT dengan yang lainnya)Saya solat lima waktu tapi....Saya enggan melaksanakan serta kurang bahkan tidak faham dengan firman Allah SWT dalam Al Quran QS: 29 : (Al-Ankabut) : 45 yang artinya :-Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, iaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah solat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuata n) keji dan mungkar.Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat)adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.Saya solat lima waktu tapi....Saya tidak faham dan tidak tahu dan tidak menjalankan dengan benar firman Allah dalam QS 107. (Al Maa´uun) : yang artinya:-1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?2. Itulah orang yang mengherdik anak yatim 3. dan Tidak menganjurkan memberi makan orang miskin4.. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat 5. (iaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya 6. orang-orang yang berbuat riya 7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
-- Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Just walk beside me and be my friend."People Will Forget What U SaidPeople Will Forget What U DidBut People Will Never Forget How U Made Them Feel
Posted by MARJAN SUFI at 2:25 AM 0 comments
9 MiMpi NABI MUHAMMAD S.A.W
Untuk renungan...Antara 9 Mimpi Nabi Muhammad SAWDaripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad sawbersabda:"Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan padamalam aku sebelum di Israqkan.... ...."1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datang oleh malaikatulmaut dengan keadaan yg amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya, makamalaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DANKEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amatmenyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDUKNYA YANG SEMPURNA.3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni olehsyaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka ia diselamatkandengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuatdaripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkanrantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab,tetapi SOLATNYA YANGKHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari seksaan itu.5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali diamendatangi satu telaga di halang dari meminumnya,ketika itu datanglahpahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga iamerasa puas.6. Aku melihat umatku cubauntuk mendekati kumpulan para nabi yangsedang duduk berkumpulan- kumpulan, setiap kali dia datang dia akandiusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYAsambil ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelitadi sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, makadatanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT lalumengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang - benderang.8. Aku mel ihat umatku cubaberbicara dengan golongan orang mukmin tetapimereka tidakpun membalas bicaranya,maka menjelmalah SIFATSILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalumenyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya,lalu berbicara merekadengannya.9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya,makasegeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalumenabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.BERSABDA RASULULLAH SAW: "SAMPAIKANLAH PESANANKU KEPADA UMATKU YANG LAINWALAUPUN DENGAN SEPOTONG AYAT"
Posted by MARJAN SUFI at 2:15 AM 0 comments
SyUrGa YANg DiDAMbAkAN
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda:”Setiap umatku masuk ke dalam syurga selain orang yang enggan. Mereka bertanya:”Ya Rasulullah! Siapakah yang enggan itu? Jawab baginda:”Siapa yang mematuhi perintahku, masuk syurga dan siapa yang melanggar perintahku maka sesungguhnya orang itu enggan.”
(al-Bukhari)HuraianDunia ini adalah kerajaan Allah SWT. Segala yang ada di alam ini adalah daripada kurniaan rahmat Allah. Manusia merupakan khalifah Allah, diciptakan untuk memuja Allah dan memikul amanah Allah. Hidup ini merupakan pemberian Allah dan kematian pula adalah qadar atau ukuran dari Allah. Dunia ini adalah kebun tempat manusia berusaha untuk mematuhi perintah Allah, dan akhirat adalah masa menuai dan menerima balasan daripada Allah. Orang yang berbahagia ialah mereka yang menurut petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dan orang yang malang ialah mereka yang membelakangkan diri dari pengajaran Allah dan Rasul-Nya. Maka manusia yang ditugaskan memikul beban dan tanggungjawab di dunia yang fana dan penuh cabaran ini hendaklah mempunyai persiapan untuk kehidupan yang selamanya di negeri yang abadi di mana kematian adalah jambatan yang menghubungkan antara keduanya yang seterusnya menyampaikan mereka ke suatu tempat sama ada ke syurga atau ke neraka.
Posted by MARJAN SUFI at 2:08 AM 0 comments
Wednesday, December 24, 2008
Taubat Ikrimah Bin Abu Jahal
Abu Ishaw As-Ayabi’i meriwayatkan, ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukkan kota Makkah, maka Ikrimah berkata: Aku tidak akan tinggal di tempat ini!” Setelah berkata demikian, dia pun pergi berlayar dan memerintahkan supaya isterinya membantunya. Akan tetapi isterinya berkata: “Hendak kemana kamu wahai pemimpin pemuda Quraisy?” Apakah kamu akan pergi kesuatu tempat yang tidak kamu ketahui?” Ikrimah pun melangkahkan kakinya tanpa sedikitpun memperhatikan perkataan isterinya.
Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabat lainnya telah berhasil menaklukkan kota Makkah, maka kepada Rasulullah isteri Ikrimah berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya Ikrimah telah melarikan diri ke negeri Yaman kerana ia takut kalau-kalau kamu akan membunuhnya. Justeru itu aku memohon kepadamu supaya engkau berkenan menjamin keselamatannya.”
Rasulullah SAW menjawab: “Dia akan berada dalam keadaan aman!” Mendengar jawapan itu, maka isteri Ikrimah memohon diri dan pergi untuk mencari suaminya. Akhirnya dia berhasil menemukannya di tepi pantai yang berada di Tihamah. Ketika Ikrimah menaiki kapal, maka orang yang mengemudikan kapal tersebut berkata kepadanya: “Wahai Ikrimah, ikhlaskanlah saja!”
Ikrimah bertanya: “Apakah yang harus aku ikhlaskan?”
“Ikhlaskanlah bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan akuilah bahawa Muhammad adalah utusan Allah!” Kata pengemudi kapal itu
Ikrimah menjawab: “Tidak, jesteru aku melarikan diri adalah kerana ucapan itu.”
Selepas itu datanglah isterinya dan berkata: “Wahai Ikrimah putera bapa saudaraku, aku datang menemuimu membawa pesan dari orang yang paling utama, dari manusia yang paling mulia dan manusia yang paling baik. Aku memohon supaya engkau jangan menghancurkan dirimu sendiri. Aku telah memohonkan jaminan keselamatan untukmu kepada Rasulullah SAW.”
Kepada isterinya Ikrimah bertanya: “Benarkah apa yang telah engkau lakukan itu?”
Isterinya menjawab: “Benar, aku telah berbicara dengan baginda dan baginda pun akan memberikan jaminan keselamatan atas dirimu.”
Begitu saja mendengar berita gembira dari isterinya itu, pada malam harinya Ikrimah bermaksud untuk melakukan persetubuhan dengan isterinya, akan tetapi isterinya menolaknya sambil berkata: “Engkau orang kafir, sedangkan aku orang Muslim.”Kepada isterinya Ikrimah berkata: “Penolakan kamu itu adalah merupakan suatu masalah besar bagi diriku.”
Tidak lama selepas Ikrimah bertemu dengan isterinya itu, mereka pun pulang kembali, setelah mendengar berita bahawa Ikrimah sudah pulang, maka Rasulullah SAW segera ingin menemuinya. Kerana rasa kegembiraan yang tidak terkira, sehingga membuatkan Rasulullah SAW terlupa memakai serbannya
Setelah bertemu dengan Ikrimah, baginda pun duduk. Ketika itu Ikrimah berserta dengan isterinya berada di hadapan Rasulullah SAW Ikrimah lalu berkata: “Sesungguhnya aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah.”
Mendengar ucapan Ikrimah itu, Rasulullah SAW sangat merasa gembira, selanjutnya Ikrimah kembali berkata: “Wahai Rasulullah, ajarkanlah sesuatu yang baik yang harus aku ucapkan.”
Rasulullah SAW menjawab: “Ucapkanlah bahawa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Ikrimah kembali bertanya: “Selepas itu apa lagi?” Rasulullah menjawab: “Ucapkanlah sekali lagi, aku bersaksi bahawa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahawa sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.” Ikrimah pun mengucapkan apa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW selepas itu baginda bersabda: “Jika sekiranya pada hari ini kamu meminta kepadaku sesuatu sebagaimana yang telah aku berikan kepada orang lain, nescaya aku akan mengabulkannya.”
Ikrimah berkata: “Aku memohon kepadamu ya Rasulullah, supaya engkau berkenan memohonkan ampunan untukku kepada Allah atas setiap permusuhan yang pernah aku lakukan terhadap dirimu, setiap perjalanan yang aku lalui untuk menyerangmu, setiap yang aku gunakan untuk melawanmu dan setiap perkataan kotor yang aku katakan di hadapan atau di belakangmu.”
Maka Rasulullah SAW pun berdoa: “Ya Allah, ampunilah dosanya atas setiap permusuhan yang pernah dilakukannya untuk bermusuh denganku, setiap langkah perjalanan yang dilaluinya untuk menyerangku yang tujuannya untuk memadamkan cahaya-Mu dan ampunilah dosanya atas segala sesuatu yang pernah dilakukannya baik secara langsung berhadapan denganku mahupun tidak.”
Mendengar doa yang dipohon oleh Rasulullah SAW itu, alangkah senangnya hati Ikrimah, maka ketika itu juga ia berkata: “Ya Rasulullah! Aku bersumpah demi Allah, aku tidak akan membiarkan satu dinar pun biaya yang pernah aku gunakan untuk melawan agama Allah, melainkan akan aku ganti berlipat ganda demi membela agama-Nya. Begitu juga setiap perjuangan yang dahulu aku lakukan untuk melawan agama Allah, akan aku ganti dengan perjuangan yang berlipat ganda demi membela agama-Nya, aku akan ikut berperang dan berjuang sampai ke titisan darah yang terakhir.”
Demikianlah keadaan Ikrimah, setelah ia memeluk Islam, ia sentiasa ikut dalam peperangan hingga akhirnya ia terbunuh sebagai syahid. Semoga Allah berkenan melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada Ikrimah.
Dalam riwayat yang lain pula diceritakan, bahawa ketika terjadinya Perang Yarmuk, Ikrimah juga ikut serta berperang sebagai pasukan perang yang berjalan kaki, pada waktu itu Khalid bin Walid mengatakan: “Jangan kamu lakukan hal itu, kerana bahaya yang akan menimpamu adalah lebih besar!”
Ikrimah menjawab: “Kerana kamu wahai Khalid telah terlebih dahulu ikut berperang bersama Rasalullah SAW, maka biarlah hal ini aku lakukan!”
Ikrimah tetap meneruskan niatnya itu, hingga akhirnya ia gugur di medan perang. Pada waktu Ikrimah gugur, ternyata di tubuhnya terdapat lebih kurang tujuh puluh luka bekas tikaman pedang, tombak dan anak panah. Abdullah bin Mas’ud pula berkata: Di antara orang-orang yang termasuk dalam barisan Perang Yarmuk adalah Haris bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amar. Di saat-saat kematian mereka, ada seorang sahabat yang memberinya air minum, akan tetapi mereka menolaknya. Setiap kali air itu akan diberikan kepada salah seorang dari mereka yang bertiga orang itu, maka masing-masing mereka berkata: “Berikan saja air itu kepada sahabat di sebelahku.” Demikianlah keadaan mereka seterusnya, sehingga akhirnya mereka bertiga menghembuskan nafas yang terakhir dalam keadaan belum sempat meminum air itu.
Dalam riwayat yang lain pula ditambahkan: “Sebenarnya Ikrimah bermaksud untuk meminum air tersebut, akan tetapi pada waktu ia akan meminumnya, ia melihat ke arah Suhail dan Suhail pun melihat ke arahnya pula, maka Ikrimah berkata: “Berikanlah saja air minum ini kepadanya, barangkali ia lebih memerlukannya daripadaku.” Suhail pula melihat kepada Haris, begitu juga Haris melihat kepadanya. Akhirnya Suhail berkata: “Berikanlah air minum ini kepada siapa saja, barangkali sahabat-sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku.” Begitulah keadaan mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara mereka yang dapat meminumnya, sehingga mati syahid semuanya. Semoga Allah melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada mereka bertiga. Amin.”
Posted by MARJAN SUFI at 9:51 PM 0 comments
Labels: MARJAN SUFI
Balasan Bagi Penghuni Syurga
Bersanding dengan Bidadari
Diceritakan dari Abdul Wahid bin Zaid yang berkata: Dahulu aku pernah naik sebuah perahu. Tiba-tiba bertiuplah angin ribut, sehingga kami semua terdampar di sebuah pulau. Di sana aku sempat menjumpai seorang lelaki penyembah berhala. Kami kemudian bertanya kepadanya, “Wahai Fulan! Siapakah yang sedang kamu sembah itu?” Lelaki itu kemudian menunjuk ke sebuah berhala, dan kami kembali bertanya, “Di perahu, kami mempunyai seorang teman yang biasa membuat benda seperti ini (berhala). Akan tetapi, benda ini bukanlah merupakan sembahan sepertimana Tuhan!” “Lalu, siapa yang kalian sembah?” tanya lelaki penyembah berhala itu. “Allah,” jawab kami. “Siapa Allah itu?” tanyanya. “Zat di mana Arasy-Nya ada di langit, kekuasaan-Nya ada di bumi dan keputusan-Nya berlaku bagi yang masih hidup serta yang telah mati,” jawab kami semua. “Bagaimana kalian dapat mengenali-Nya?” tanya lelaki itu lagi. “Tuhan kami telah mengutus seorang utusan yang mulia dan beliaulah yang menerangkan semua itu,” jawab kami. “Lalu, apa yang dilakukan oleh utusan itu?” tanyanya. “Beliau telah menyampaikan risalahnya dan kemudian beliau pun wafat,” jawab kami serentak. “Apakah beliau tidak meninggalkan sebuah bukti kepada kalian?” tanya lelaki penyembah berhala itu. “Ya, beliau meninggalkan kitab Allah,” jawab kami lagi. “Tolong perlihatkan kepadaku kitab Allah itu, aku yakin kitab-kitab Allah itu indah sekali,” kata lelaki tadi. Kami pun mengambilkan sebuah mushaf. Setelah melihatnya, dia berkata, “Aku tidak pernah tahu kitab ini!” Kami lalu membacakan sebuah surah Al-Qur’an dan ketika kami membacanya, dia pun menangis hingga kami selesai membaca satu surah. Selepas kami membacanya, dia pun berkata, “Sudah selayaknya Pemilik kalam ini tidak diderhakai.” Akhirnya lelaki penyembah berhala itu pun masuk Islam, dan ikut bersama kami. Kami ajarkan hukum-hukum Islam serta sebahagian surah-surah Al-Qur’an kepadanya. Saat malam tiba, selepas melakukan solat Isyak, kami merebahkan diri di pembaringan, lelaki itu kemudian berkata, “Wahai saudaraku! Apakah Tuhan yang telah kalian tunjukkan kepadaku ini ketika malam tiba Dia juga tidur?” “Tidak, wahai hamba Allah! Dia adalah Maha Besar, Maha Berdiri sendiri dan tidak akan pernah tidur,” jawab kami semua. “Kalau begitu. orang paling buruk adalah kalian semua. Kalian semua tidur, sedang Tuhan kalian tidak pernah tidur,” kata lelaki tadi. Kami semua kagum oleh kata-katanya itu, maka ketika kami sampai di daerah Ubbadan, hal ini kuberitahukan kepada teman-temanku, “Dia baru saja masuk agama Islam.” Kami mengumpulkan beberapa keping wang dirham, selanjutnya kami berikan kepadanya. Saat kami serahkan, dia berkata, “Apa ini?” “Kami berikan ini kepadamu,” jawab kami. “Laa ilaaha illallaah, kalian telah menunjukkan aku ke sebuah jalan yang selamanya belum pernah kalian lalui. Dahulu aku berada di sebuah jazirah dengan menyembah berhala, tetapi berhala itu tidak pernah membuat aku hidup miskin. Maka sekarang tidak mungkin Tuhan yang aku sembah ini akan membuat aku susah, sedang aku sendiri mengingati-Nya siang dan malam,” kata lelaki itu. Selang beberapa hari, aku mendapat khabar bahawa lelaki itu menderita sakit parah. Aku datang menjenguk dan bertanya kepadanya, “Adakah yang dapat kubantu untukmu?” “Yang dapat membantuku adalah orang yang bersama kalian ke jazirah tempat tinggalku,” demikian jawabnya. Pada saat itu mataku terasa mengantuk sekali hingga akhirnya aku pun tertidur di sisinya. Di dalam tidur aku bermimpi bahawa di makam Ubbadan ada sebuah taman dan di taman itu ada sebuah kubah. Di dalam kubah tersebut ada sebuah pembaringan. Di atasnya duduk seorang bidadari jelita yang belum pernah kulihat sebelumnya. Gadis itu kemudian berkata, “Demi Allah, aku memohon kepadamu agar dia datang secepatnya. Sungguh, aku telah rindu kepadanya!” Aku pun terbangun dan ternyata setelah kuamati lelaki itu sudah meninggal dunia. Aku ikut merawat jenazahnya, mulai dari memandikan, mengafani, menyembahyangkan dan seterusnya menguburkannya. Tengah malam aku bermimpi bertemu dengan lelaki itu, dia berada dalam kubah bersanding dengan bidadari yang kujumpai dalam mimpiku sebelumnya. Aku dengar lelaki itu sedang membaca ayat yang bermaksud: ....sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum bima shabartum (salam sejahtera buat kalian semua atas kesabaran kalian semua).” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d: 23-24)
Penduduk Syurga
Di dalam kitab Al-Multaqith diceritakan, bahawa sebahagian bangsa Alawiyah ada yang bermukim di daerah Balkha. Ada sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dengan beberapa anak wanita mereka. Keadaan keluarga tersebut serba kekurangan. Ketika suaminya meninggal dunia, isteri beserta anak-anak wanitanya meninggalkan kampung halamannya pergi ke Samarkand untuk menghindari ejekan orang ramai di sekitarnya. Kejadian tersebut berlaku pada musim sejuk. Saat mereka telah memasuki kota, si ibu mengajak anak-anaknya singgah di masjid, sementara dirinya pergi untuk mencari sesuap nasi. Di tengah perjalanan si ibu berjumpa dengan dua kelompok orang, yang satu dipimpin oleh seorang Muslim yang merupakan tokoh di kampung itu sendiri, sedang kelompok satunya lagi dipimpin oleh seorang Majusi, pemimpin kampung itu. Si ibu tersebut lalu menghampiri tokoh tersebut dan menjelaskan mengenai dirinya serta berkata, “Aku mohon agar tuan berkenan memberiku makanan untuk keperluan malam ini!” “Tunjukkan bukti-bukti bahawa dirimu benar-benar bangsa Alawiyah,” kata tokoh orang Muslim di kampung itu. “Di kampung tidak ada orang yang mengenaliku,” kata ibu tersebut. Sang tokoh itu pun akhirnya tidak menghiraukannya. Seterusnya dia hendak memohon kepada si Majusi, pemimpin kampung tersebut. Setelah menjelaskan tentang dirinya dengan tokoh kampung, lelaki Majusi lalu memerintahkan kepada salah seorang anggota keluarganya untuk datang ke masjid bersama si ibu itu, akhirnya dibawalah seluruh keluarga janda tersebut untuk tinggal di rumah Majusi yang memberinya pula pelbagai perhiasan serba indah. Sementara tokoh masyarakat yang beragama Islam itu bermimpi seakan-akan hari Kiamat telah tiba dan panji kebenaran berada di atas kepala Rasulullah SAW. Dia pun sempat menyaksikan sebuah istana tersusun dari zamrud berwarna hijau. Kepada Rasulullah SAW. dia lalu bertanya, “Wahai Rasululah! Milik siapa istana ini?” “Milik seorang Muslim yang mengesakan Allah,” jawab baginda. “Wahai Rasulullah, aku pun seorang Muslim,” jawabnya. “Cuba tunjukkan kepadaku bahawa dirimu benar-benar seorang Muslim yang mengesakan Allah,” sabda Rasulullah SAW. kepadanya. Tokoh di kampung itu pun bingung atas pertanyaan baginda, dan kepadanya Rasulullah SAW. kemudian bersabda lagi, “Di saat wanita Alawiyah datang kepadamu, bukankah kamu berkata kepadanya, “Tunjukkan mengenai dirimu kepadaku!” Kerananya, demikian juga yang harus kamu lakukan, iaitu tunjukkan dahulu mengenai bukti diri sebagai seorang Muslim kepadaku!” Sesaat kemudian lelaki muslim itu terjaga dari tidurnya dan air matanya pun jatuh berderai, lalu dia memukuli mukanya sendiri. Dia berkeliling kota untuk mencari wanita Alawiyah yang pernah memohon pertolongan kepadanya, hingga dia mengetahui di mana kini wanita tersebut berada. Lelaki Muslim itu segera berangkat ke rumah orang Majusi yang telah menampung wanita Alawiyah beserta anak-anaknya. “Di mana wanita Alawiyah itu?’ tanya lelaki Muslim kepada orang Majusi. “Ada padaku,” jawab si Majusi. “Aku sekarang menghendakinya,” ujar lelaki Muslim itu. “Tidak semudah itu,” jawab lelaki Majusi. “Ambillah wang seribu dinar dariku dan kemudian serahkan mereka padaku,” desak lelaki Muslim. “Aku tidak akan melepaskannya. Mereka telah tinggal di rumahku dan dari mereka aku telah mendapatkan berkatnya,” jawab lelaki Majusi itu. “Tidak boleh, engkau harus menyerahkannya,” ujar lelaki Muslim itu seolah-olah mengugut. Maka, lelaki Majusi pun menegaskan kepada tokoh Muslim itu, “Akulah yang berhak menentukan apa yang kamu minta. Dan istana yang pernah kamu lihat dalam mimpi itu adalah diciptakan untukku! Adakah kamu mahu menunjukkan keislamanmu kepadaku? Demi Allah, aku dan seluruh keluargaku tidak akan tidur sebelum kami memeluk agama Islam di hadapan wanita Alawiyah itu, dan aku pun telah bermimpi sepertimana yang kamu mimpikan, serta Rasulullah SAW. sendiri telah pula bersabda kepadaku, “Adakah wanita Alawiyah beserta anaknya itu padamu?” “Ya, benar,” jawabku. “Istana itu adalah milikmu dan seluruh keluargamu. Kamu dan semua keluargamu termasuk penduduk syurga, kerana Allah sejak zaman azali dahulu telah menciptakanmu sebagai orang Mukmin,” sabda baginda kembali.
Istana Mutiara Berwarna Merah
Bersumber dari Khatan Abu Imran Al-Lu’lu’i. Dia adalah seorang soleh yang suka melayani orang-orang fakir dan rumahnya selalu terbuka bagi sesiapa pun. Suatu ketika ada sekelompok kaum bertamu ke rumahnya, dia lalu segera menghadap kepada seorang hakim agar memberi sesuatu kepadanya yang akan digunakan untuk menjamu para tetamunya itu. Akan tetapi, sang hakim tersebut tidak memberikan sesuatu pun kepadanya. Demikianlah, Khatan pun akhirnya pergi menemui seorang Yahudi dan orang Yahudi itu ternyata mengabulkan permintaannya dan dengan segera mengirimkan sesuatu yang diperlukan oleh Khatan dalam menjamu tetamunya. Ketika sang hakim tidur, dia bermimpi seakan-akan dia sedang berdiri di depan sebuah pintu gerbang sebuah istana yang terbuat dari mutiara berwarna merah. Saat melangkahkan kakinya, hendak memasuki istana tersebut, tiba-tiba dia dihadang dan dilarang memasukinya. Lalu dikatakan kepadanya: “Sebenarnya istana ini milikmu, akan tetapi sekarang telah diserahkan kepada si Fulan yang beragama Yahudi itu.” Pada keesokan harinya, hakim itu bergegas pergi ke rumah Khatan Abu Imran untuk meminta keterangan tentang apa yang telah dilakukannya setelah ditolak beberapa waktu sebelumnya. Setelah memberitahukannya, sang hakim itu kemudian bergegas menemui orang Yahudi sebagaimana telah disebutkan oleh Khatan. Sang hakim berkata kepada orang Yahudi itu, “Kamu telah mempunyai istana di syurga. Adakah kamu mahu menjualnya dengan harga sepuluh ribu dirham?” “Tidak,” jawabnya tegas. Hakim itu berusaha menaikkan harga tawarannya, namun demikian, orang Yahudi tersebut tetap pada pendiriannya untuk tidak menjualnya. Dan akhirnya hakim itu minta kepadanya untuk menceritakan kisah yang dialaminya, dan si Yahudi itu akhirnya menceritakan kisahnya. Orang Yahudi itu lalu berkata kepada Khatan Abu Imran, “Ajarilah aku akan agama Islam!” Demikianlah, ditinggalkannya agama Yahudi yang dianutinya dan kemudian dia masuk Islam dengan yakin dan ikhlas.
Posted by MARJAN SUFI at 9:25 PM 0 comments
Labels: MARJAN SUFI